Posted in Kesehatan
Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, adalah kondisi yang sering dialami oleh penderita diabetes dan dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Hiperglikemia dapat menyebabkan berbagai gejala dan jika tidak ditangani, dapat mengakibatkan komplikasi serius.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda gula darah sedang tinggi yang perlu diwaspadai menurut para ahli pafikotatelukdalam.org.
Salah satu tanda utama gula darah tinggi adalah sering merasa haus atau polidipsia. Ketika kadar gula dalam darah meningkat, tubuh mencoba mengeluarkannya melalui urine, yang menyebabkan dehidrasi. Akibatnya, seseorang akan merasa haus terus-menerus dan minum lebih banyak cairan daripada biasanya.
Sering buang air kecil, atau poliuria, juga merupakan tanda umum gula darah tinggi. Karena tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, frekuensi buang air kecil meningkat. Hal ini terutama terlihat pada malam hari, di mana penderita mungkin perlu bangun beberapa kali untuk buang air kecil.
Kelelahan yang berlebihan adalah gejala lain dari hiperglikemia. Gula darah tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi, menyebabkan perasaan lelah dan lemah. Kelelahan ini tidak selalu terkait dengan aktivitas fisik atau kurang tidur, dan seringkali tidak hilang meskipun beristirahat.
Penglihatan kabur juga dapat terjadi akibat gula darah tinggi. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, yang mempengaruhi kemampuan untuk melihat dengan jelas. Meskipun penglihatan kabur ini bisa bersifat sementara, tetap penting untuk memeriksakannya karena bisa menjadi tanda awal masalah mata yang lebih serius.
Berat badan turun tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda gula darah tinggi, terutama pada penderita diabetes tipe 1. Ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi, ia mulai memecah lemak dan otot sebagai alternatif. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat dan tidak diinginkan.
Luka atau infeksi yang lambat sembuh juga bisa menjadi indikasi hiperglikemia. Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan memperlambat proses penyembuhan tubuh. Luka kecil atau infeksi kulit yang tidak sembuh dalam waktu yang wajar perlu mendapatkan perhatian medis.
Rasa lapar berlebihan atau polifagia adalah gejala lain yang sering dialami. Meskipun ada banyak glukosa dalam darah, tubuh tidak dapat menggunakannya dengan efektif, sehingga menyebabkan rasa lapar yang berkelanjutan. Seseorang mungkin merasa lapar tak terkendali bahkan setelah makan.
Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, yang dikenal sebagai neuropati perifer, dapat terjadi karena gula darah tinggi yang berkepanjangan. Kadar gula yang tinggi dapat merusak saraf, terutama di ekstremitas. Gejala ini bisa menjadi tanda awal komplikasi diabetes yang lebih serius jika tidak ditangani.
Infeksi berulang, terutama infeksi kulit, gusi, dan saluran kemih, juga bisa menjadi tanda gula darah tinggi. Hiperglikemia dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi ini mungkin lebih sering terjadi dan lebih sulit diobati pada penderita diabetes.
Jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda ini, penting untuk memeriksa kadar gula darah Anda dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Pengelolaan gula darah yang tepat melalui diet, olahraga, dan obat-obatan adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius yang terkait dengan hiperglikemia. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, banyak efek negatif dari gula darah tinggi dapat dikendalikan atau dicegah.